Takdir Sebuah Tulisan
Biarkan Takdir Membawa Tulisanmu
Oleh: Dilla, S.Pd
Dari Bukittinggi
Menulislah, Biarkan Tulisanmu Mengalir Mengikuti Takdirnya (Buya Hamka)
Sebagai seorang penulis pemula saya sangat tersentil dengan kalimat yang dirangkai oleh seorang tokoh besar Indonesia, Buaya Hamka di atas. Beliaupun sebagai seorang penulis tidak akan tahu kalau tulisannya akan mendunia dan akan dibaca serta dicari oleh seluruh orang. Sebagai seorang cendikia, yang jelas Beliau menulis dan terus menulis, tanpa memikirkan apakah tulisannnya akan dibaca atau malah dibuang saja, namun beliau tetap konsisten berkarya dan siapa sangka takdir membawa karya beliau jauh dari masanya. Karya yang sangat fenomenal dan dijadikan rujukan di seluruh dunia.
Sebut saja salah satu karya beliau tafsir AL-Azhar. Siapa yang tidak tahu dengan Tafsir Al Azhar karangan Hamka ini? Hampir semua pondok pesatren di Indonesia bahkan di dunia mengambil rujukan ilmu tafsir di dalam buku ini. Karya yang beliau tulis di dalam 'hotel prodeo' karena bentuk hukuman di rezim masa lalu, justru Hamka menggunakan kesempatan itu untuk terus berkarya dan menulis. Dia bukannya terpuruk malahan bersyukur. Sampai-sampai dia berkata, "Kalau saja saya tidak dipenjara, mungkin karya ini tidak akan pernah selesai." Begitu besar jiwa Hamka, memang benar-benar membuktikan kebesaran seorang ulama hebat ini. Beliau yang tidak tamat SR pun dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Universitas Al-Azahr Mesir dan Universitas Nasional Malaysia. Sementara Universitas Moestopo, Jakarta, mengukuhkan Hamka sebagai guru besar, dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.
Tidaklah salah beliau merangkai kata kata indah tersebut, teruslah menulis, dan biarkan takdir yang akan menentukan kemana tulisan itu akan di bawa. Ternyata karya yang telah ditulis oleh Hamka malah dicari dan diburu oleh para penuntut ilmu setelah puluhan tahun beliau tiada. Bahkan novel dan roman yang ditulisnyapun telah difilmkan. Diantaranya adalah "Tenggelamnya Kapal Vanderwick dan Di Bawah Lindungan Ka'bah." Siapa yang mengambil manfaat dari semua ini? Ya keluarganya, anak cucu, cicit beliau kalaupun itu masih ada. Yang pasti kita para pembaca dan penuntut ilmu mengambil manfaat yang banyak dari karya-karya beliau.
Begitu besarnya arti sebuah tulisan dan karya, sudah sepatutnyalah kita sebagai seorang penulis harus konsisten dan selalu bertanggung jawab untuk selalu menghasilkan tulisan yang berkualitas. Biarkan tulisan kita mengalir dan terus mengalir, biarkan takdir yang akan membawa kemana tulisan ini akan dibawa. Selama tulisan kita bermanfaat bagi orang banyak, itu akan menjadi ladang amal dan ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi amal jariah sampai kita meninggalkan dunia ini.
Bagi kita yang mau konsisten dalam dunia kepenukisan, tanamkan beberapa hal ini untuk selalu meyakinkan diri bahwa kita akan selalu menulis. Bertanggung jawab dengan motivasi dan pilihan menjadi seorang penulis. Fokus dalam menulis, jadikan konsistensi sebagai kunci keberhasilan. Dan selalu menulis dari hati, jangan sekali-kali menjadi seorang plagiat dan tukan copas :)
Sebagai seorang penulis pemula saya sangat tersentil dengan kalimat yang dirangkai oleh seorang tokoh besar Indonesia, Buaya Hamka di atas. Beliaupun sebagai seorang penulis tidak akan tahu kalau tulisannya akan mendunia dan akan dibaca serta dicari oleh seluruh orang. Sebagai seorang cendikia, yang jelas Beliau menulis dan terus menulis, tanpa memikirkan apakah tulisannnya akan dibaca atau malah dibuang saja, namun beliau tetap konsisten berkarya dan siapa sangka takdir membawa karya beliau jauh dari masanya. Karya yang sangat fenomenal dan dijadikan rujukan di seluruh dunia.
Sebut saja salah satu karya beliau tafsir AL-Azhar. Siapa yang tidak tahu dengan Tafsir Al Azhar karangan Hamka ini? Hampir semua pondok pesatren di Indonesia bahkan di dunia mengambil rujukan ilmu tafsir di dalam buku ini. Karya yang beliau tulis di dalam 'hotel prodeo' karena bentuk hukuman di rezim masa lalu, justru Hamka menggunakan kesempatan itu untuk terus berkarya dan menulis. Dia bukannya terpuruk malahan bersyukur. Sampai-sampai dia berkata, "Kalau saja saya tidak dipenjara, mungkin karya ini tidak akan pernah selesai." Begitu besar jiwa Hamka, memang benar-benar membuktikan kebesaran seorang ulama hebat ini. Beliau yang tidak tamat SR pun dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Universitas Al-Azahr Mesir dan Universitas Nasional Malaysia. Sementara Universitas Moestopo, Jakarta, mengukuhkan Hamka sebagai guru besar, dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.
Tidaklah salah beliau merangkai kata kata indah tersebut, teruslah menulis, dan biarkan takdir yang akan menentukan kemana tulisan itu akan di bawa. Ternyata karya yang telah ditulis oleh Hamka malah dicari dan diburu oleh para penuntut ilmu setelah puluhan tahun beliau tiada. Bahkan novel dan roman yang ditulisnyapun telah difilmkan. Diantaranya adalah "Tenggelamnya Kapal Vanderwick dan Di Bawah Lindungan Ka'bah." Siapa yang mengambil manfaat dari semua ini? Ya keluarganya, anak cucu, cicit beliau kalaupun itu masih ada. Yang pasti kita para pembaca dan penuntut ilmu mengambil manfaat yang banyak dari karya-karya beliau.
Begitu besarnya arti sebuah tulisan dan karya, sudah sepatutnyalah kita sebagai seorang penulis harus konsisten dan selalu bertanggung jawab untuk selalu menghasilkan tulisan yang berkualitas. Biarkan tulisan kita mengalir dan terus mengalir, biarkan takdir yang akan membawa kemana tulisan ini akan dibawa. Selama tulisan kita bermanfaat bagi orang banyak, itu akan menjadi ladang amal dan ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi amal jariah sampai kita meninggalkan dunia ini.
Bagi kita yang mau konsisten dalam dunia kepenukisan, tanamkan beberapa hal ini untuk selalu meyakinkan diri bahwa kita akan selalu menulis. Bertanggung jawab dengan motivasi dan pilihan menjadi seorang penulis. Fokus dalam menulis, jadikan konsistensi sebagai kunci keberhasilan. Dan selalu menulis dari hati, jangan sekali-kali menjadi seorang plagiat dan tukan copas :)
Semoga takdir baik membawa tulisan kita melampaui batasnya. Karya yang dicari dan bermanfaat walaupun nyawa tak bersemayam lagi di raga ini. Biarkan takdir membawa tulisanmu sampai kemana dia mau🥰🤗
Mantap sekali niat suci kak Dila untuk memulai menjadi penulis & blogger.
BalasHapusSemoga sukses ke depannya.
Aamiin insyaallah zon, mari kita maju bersama dan saling support 😊 karena kita sama sama masih belajar
HapusSuksesss selaluuu kakakkkk🖤
BalasHapusOk dedek. Makasih yaa😉😁
HapusMaju terus..
BalasHapusKita pasti bisa
Insyaallah.. bantu ya pak boss 😊
HapusSatu kan tekat..ayo menulis seperti air mengalir
BalasHapusinsyaallah Buk Yus, mohon bimbingannya :)
HapusInsyaallah buk 😊🙏
Hapus