Didik Anakmu Sesuai dengan Zamannya
Berbicara tentang anak, tidak ada putusnya. Bersyukurlah kita yang telah dititipkan nyawa yang mulia oleh Allah swt. Karena di luar sana masih banyak orang yang berusaha mati matian untuk bisa dipercaya oleh Allah untuk memiliki anak. Sebagai orangtua, kita tidak boleh hanya menuntun dan berdoa agar mendapat anak shaleh saja. Namun kitalah orangtuanya yang harus terlebih dahulu sholeh.
Ada 3 amal tak terputus yang akan kita bawa ketika di akhirat nanti. Yaitu, amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang soleh. Sudahkah kita mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah. 😊Ya benar, betapa mendidik dan menjadikan anak soleh bukan perkara mudah. Ada ujian dan halangan, ada hambatan dan kesulitan. Sebab apa? Sebab hadiahnya begitu mulia, sebab anak soleh doanya tak terputus amal bagi orang tuanya. Kelak saat anak mulai pandai berdoa, nama kita akan disebut sepanjang masa, dalam doanya, yang daripadanya mengalir pahala untuk kita para orang tua. Bukankah ini impian kita para orang tua? Oleh karena itulah, sebelum kita menuntut anak kita sholeh, kita orangtuanya yang terlebih dahulu menjadi sholeh.
Bagaimana menjadi orangtua yang sholeh, kita harus tetap belajar dan belajar, karena tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua.
Namun, sebagai manusia yang lemah kita tidak perlu kawatir, karena Allah telah tanamkan fitrah keimanan itu sejak kita dan anak-anak kita belum lahir. Maka Kita tinggal bertugas merawat dan menumbuhkan fitrah itu bersama buah hati. Dengan cara apa?
Salah satunya:
- memperbaiki komunikasi kita kepada ananda. Hadir sebagai sosok yang menyenangkan sehingga ia tidak menghindari orang tuanya. Kata Ali bin Abu Thalib, " Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena tantangan anak-anakmu berbeda dengan zamanmu." Kira-kira begitu. Maka kita perlu berjuang menjadi partner terbaik anak, sehingga mereka tidak lari pada temannya, gawainya, atau hal-hal yang jauh dari jangkauan kita.
Mari kita ciptakan momen ibadah, mengenal Allah, dsb, menjadi momen yang menyenangkan. Misal saat solat jamaah, momen orang tua memeluk anak. Momen ketika mengaji, atau jalan-jalan melihat keagungan Allah lewat alam. Sehingga anak akan merekam bahwa agama, ibadah, dan kegiatan lain yang dilakukan semua atas nikmat dan anugerah Allah swt dan semua adalah hal yang sangat menyenangkan.
Ketika semua kegiatan dilakukan dengan kesenangan, ikhlas sudah pasti mengiringinya. Semoga kita mampu menjadi orangtua yang sholeh dan bisa membimbing anak anak kita menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, sebagai investasi akhirat yang akan kita bawa sampai akhir hayat dan penyelamat di akhirat kelak 😊🤗
Rancak bana laaa
BalasHapusalhamdulillah terimakasih atas apresiasinya 🙏😊
HapusKamu hebst
BalasHapusMakasih sama hebat dg yg komen 😊🙏
Hapus