Tangisan Bumi
Selasa, Lima Mai 2020, hari ini sudah jalan bulan kelima petualangan Covid di Indonesia, bahkan di dunia. Hampir semua negara yang terserang pandemi ini melakukan lockdown dan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia. Semakin hari jumlah korban bertambah dan korban yang sehat pun juga bertambah.
Apresiasi yang sangat luar biasa kita berikan kepada petugas kesehatan dan semua petugas pemerintahan yang telah berjibaku dalam mengatasi wabah Covid 19 ini. Sekarang dunia direfresh oleh virus kecil tak kasat mata ini. Perubahan secara global sanggup dilakukan oleh si Mbak Coro ini, yang mungkin tidak bisa satu orang pun yang bisa melakukannya. Dia bisa menghentikan semua aktivitas dan kegiatan rutin semua orang. Di berbagai belahan dunia. Dia yang bisa mnghentikan kegiatan ekonomi, bisa mengubah tatanan dunia, memaksa orang untuk tetap di rumah dan tidak bekerja. Bahkan sampai pasar dan rumah ibadah pun di tutup dengan pemyambutan kehadirannya ini😥 Lebih pastinya, untuk menghindari si Mbak Coro ini yang mau tidak mau tanpa pandang bulu mau menempel kepada siapa saja yang terkontak dengannya. lalu apakah dampak negatif saja yang diberikan oleh tamu dunia ini? Tidak, kita bisa melihat dari kaca mata sebaliknya. Selain dampak negatif bagi semua orang, virus ini memaksa banyak orang menjadi pengangguran, menghentikan semua sistem birokrasi, pelayanan umum, perdagangan, semua lini kehidupan di pengaruhi oleh adanya pandemi ini.
Nah, apa yang akan disampaikan atau misi apa yang di bawa oleh virus kecil ini ke dunia manusia? Karena tidak bisa dipungkiri setiap kejadian pasti ada hikmah yang mengikutinya. Itu sudah qadarullah, apapun dan bagaimanapun kita melihatnya, pasti selalu ada hikmah di balik setiap cobaan yang diberikan oleh Yang Mahakuasa. Apa pesan yang akan disampaikan oleh tamu dunia ini kepada kita, kuy kita kepo in di sini:
Ada 15 Pesan positif ditinggalkan Covid-19 yang segera akan pergi :
1. Makanlah yang menyehatkan lagi Halal. Jauhi makanan dan minuman Haram. Bukankah awalnya virus muncul setelah binatang binatang, liar, buas dan kelelawar dibantai dengan kasar atau dibakar hidup hidup lalu dimakan?.
2. Jangan lagi berpakaian minim lagi ketat mengumbar aurat. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita berpakaian serba tertutup? dan memang kan semua agama Samawi memuliakan pakaian yang rapih, bersih dan sopan.
3. Jaga ucapan, makanan, dan pendengaran. Bukankah masker Covid-19 telah mendidik kita menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?
4. Jangan lagi ada "pergaulan bebas" tanpa batas, selingkuh dan kumpul tanpa ikatan sah. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk Sosial Distancing dan Physical Distancing, jaga jarak, bahkan bersalamanpun tidak bersentuhan?.
5. Jangan lagi malas ke rumah rumah Ibadah, Masjid dan lain-lain. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita, bagaimana sedih dan stres nya kita tanpa ada tempat memohon, berdoa, tidak bisa beribadah berjamah dan shalat di Masjid dalam suasan batin yang damai. Bagaimana sedihnya melepas saudara kita yang meninggal tanpa disalatkan beramai ramai di Masjid?.
6. Jangan lagi pernah abaikan rumah, keluarga dengan terlalu sibuk di luar rumah. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita untuk banyak tinggal di dalam rumah bersama keluarga ?
7. Jangan lagi ada rasa angkuh, sombong, dan merasa besar serba bisa.
Bukankah Virus Corona yang kecil dan tidak tampak mata itu telah mendidik kita, bahwa tidak ada yang mampu mencegahnya jika Covid-19 ingin datang mampir?, dan Covid-19 tidak mengenal status sosial miskin atau kaya, tua atau muda pembesar atau rakyat biasa, semua dihinggapi jika abai.
8. Jangan lagi jauh dari Tuhan, Sang Maha Pencipta. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita, dalam suasana Covid-19 aktif menyebar, semua orang ketakutan dan semua orang baru mendekat berdzikir dan berdoa. Memohon perlindungan Tuhan Sang Khaliq?.
9. Jaga kebersihan dan ketertiban. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, barang dan lingkungan dengan rajin mandi, mencuci tangan, semprot antiseptik dan disinfektan, dan tidak sembarangan membuang sampah?
10. Jangan lagi abai dan masa bodoh pada anugerah Allah yang melimpah tak terbatas, seperti sinar matahari, tumbuhan yang menyehatkan dan lain-lain. Perbanyaklah bersyukur atas karunia gratis itu semua.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar rajin berjemur dan Olah Raga di pagi hari, rajin minum jahe, sereh, kunyit, lemon dan lain-lain, agar daya tahan tubuh kita lebih kuat? Tanam dan peliharalah tumbuhan yang memberi manfaat kesehatan.
11. Tingkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, saling tolong menolong. Jangan lagi semua dihitung berdasarkan kepentingan pribadi dan pamrih. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kita tidak mampu mengurus diri sendiri? Kita butuh orang lain yang meski bukan saudara seperti dokter, petugas kesehatan, tetangga dan lain -lain. Kalau tidak ditolong orang, bisa mati mendadak di jalanan saat dihindari orang karena takut tertular.
12. Berimanlah, beragamalah dengan baik. Percayalah yakinilah pada hal hal Ghaib yang tak tampak mata, seperti adanya Tuhan, ada Malaikat dan ada Jin. Jangan lagi menantang Tuhan dengan mengatakan, bagaimana percaya pada Tuhan sedang kita tidak bisa melihat Tuhan.
Bukankah Covid-19 mendidik kita bahwa meski Virus Corona tidak tampak. tapi ada, buktinya, banyak yang terpapar oleh Covid-19 dan meninggal.
13. Selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan Akhirat dengan perbanyak kebaikan, meningkatk kualitas n kuantitas ibadah dan amal sholeh. Hidup di Dunia ini hanya sementara saja, sewaktu waktu bisa mati.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kematian bisa datang menjemput secara tiba-tiba dan di mana saja.
14. Daya tahan tubuh akan kuat jika selalu berbaik sangka, sabar, syukur, ikhlas dan jujur.
Daya tahan tubuh akan melemah saat pikiran dikuasai dengki, fitnah, iri, hasut, ujaran kebencian dan cacian, seks bebas, seks sesama jenis, dan Narkoba.
Maka perkuatlah ketahanan tubuh dengan selalu berbaik sangka, husnudzon, ikhlas dan tawalkal. Jangan lagi ada iri, caci, dengki, ujar kebencian, fitnah dan kekerasan, Narkoba dan penyimpangan seksual.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa Virus Corona mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya lemah?.
15. Perkuat Silaturrahim. Jaga harmoni sesama makhluk. Jangan lagi merusak alam. Jangan ekspoilitasi kekayaan bumi secara berlebihan. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa, adanya keseimbangan dan pengurangan polusi industri, asap mesin, keseimbangan semburan kimia beberapa minggu ini, telah membuat udara, awan dan alam ini lebih cerah dan bersih?
Sungguh pelajaran yang luar biasa dari Virus Corona.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari semua musibah dan penyakit. Dan wabah Covid-19 cepat berlalu. Aamiin YRA
Tidak ada komentar