TEKS PROSEDUR
“Berjuang untuk sukses tanpa kerja keras seperti mencoba memanen
ketika kamu belum menanam” (David bly)
“Pikiran adalah api yang harus dinyalakan, bukan bejana yang harus
diisi” (Plutarch)
TEKS PROSEDUR
MATERI : BAHASA INDONESIA
KELAS : VII
Dalam kehidupan
sehari-hari, ananda tentunya pernah membuat atau melakukan sesuatu. Tanpa
Ananda sadari, sebagian besar aktivitas yang Ananda lakukan tersebut melalui
suatu prosedur tertentu. Tidak percaya? Contohnya saja ketika menggosok
gigi, membuat mi instan, memanaskan kendaraan, dan masih banyak lainnya. Nah,
dalam kegiatan tersebut, ananda sudah melakukan suatu prosedur. Dalam readingeggsassets.com (2017:44) menjelaskan tujuan utama teks
prosedur adalah untuk mengarahkan, menginformasikan, dan menjelaskan bagaimana
cara melakukan sesuatu. Teks prosedur menjelaskan aturan, tahapan, langkah-langkah untuk
melakukan semua kegiatan secara terstruktur.
Dengan adanya prosedur, kita bisa membuat atau melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan menjadi lebih baik. Melalui teks prosedur, kita dapat memahami hal yang belum kita ketahui. Jika membuat teks semacam itu, kita dapat membantu orang lain memahami hal yang belum mereka ketahui. Namun, kita juga harus memperhatikan untuk siapa teks prosedur tersebut, apakah untuk anak-anak atau orang dewasa (edgecastcdn.net, 2017:34).
A. Pengertian teks prosedur
Teks prosedur (procedure) merupakan teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah
tentang bagaimana sesuatu dapat dilakukan atau dibuat. Di dalam teks prosedur
diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui langkah-langkah. Langkah-langkah
tersebut harus dilakukan dengan runtut sesuai dengan urutan nomor agar apa yang
kita lakukan berhasil. Hal ini berbeda dengan tips. Tips dapat dilakukan tanpa
harus mengikuti urutan nomor. Selain
itu, prosedur
juga merupakan teks yang bisa
kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di
manual dan resep (Ruswinarsih,
2015:15).
B.
Ciri Umum
Ciri umum teks prosedur adalah
sebagai berikut.
1.
Bersifat informatif
2.
Berisikan langkah-langkah
3.
Langkah berkelanjutan disertai
penjelasan
4.
Dijelaskan secara mendetail
5. Bersifat objektif
C. Struktur teks prosedur
Ada tiga sruktur teks
prosedur, yaitu sebagai berikut.
1.
Tujuan
2.
Bahan dan alat
3.
Langkah-langkah
D. Aspek kebahasaan teks prosedur
Ada tujuh aspek kebahasaan pada teks prosedur, yaitu sebagai berikut.
(1) penggunaan kalimat perintah,
(2) penggunaan bentuk pasif,
(3) penggunaan kriteria/batasan,
(4) penggunaan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan,
(5) menggunakan kalimat saran/larangan,
(6) menggunakan kata penghubung, pelesapan, dan kata acuan, dan
(7) penggunaan akhiran-i dan akhiran-kan.
E.Fungsi teks prosedur
Berdasarkan
fungsinya, teks prosedur tergolong kepada teks paparan. Emilia (dalam
Ruswinarsih, 2015:15) menjelaskan tujuan komunikatif dari teks ini adalah untuk
mengetahui bagaimana melakukan dan membuat sesuatu secara runtut. Keberadaan
teks semacam ini sangat diperlukan oleh seseorang yang akan menggunakan suatu
benda atau melakukan kegiatan yang belum jelas cara penggunaanya.
Bayangkan apabila kita membeli sebuah alat elektronik dan kita belum tahu cara mengoperasikannya. Kita akan mengalami kebingungan, bahkan muncul rasa khawatir. Kebingungan dan kekhawatiran itu akan lenyap ketika ada yang menjelaskan petunjuk penggunaanya. Dengan demikian, teks tersebut sangat penting keberadaanya. Dengan teks tersebut kita dapat menggunakan suatu alat dengan benar, tanpa membahayakan dan merusak alat itu sendiri.
F. Struktur teks prosdur
Djuharie dan Emilia (dalam Ruswinarsih, 2015:15)
memaparkan tiga sruktur sebagai berikut.
a.
Tujuan
Pada bagian
tujuan, berisi tentang apa yang ingin dikemukakan atau diperkenalkan (sesuatu
yang dibuat atau dilakukan). Biasanya muncul dalam teks sebagai judul.
b.
Bahan
dan alat
Pada bagian bahan
dan alat berisi informasi tentang bahan-bahan maupun alat yang dibutuhkan untuk
membuat atau melakukan sesuatu.
c.
Langkah-langkah
Pada bagian
langkah, mencantumkan langkah-langkah dalam membuat atau melakukan sesuatu.
Langkah pembahasan diisi dengan petunjuk
mengerjakan sesuatu yang disusun secara sistematis. Pada umumnya, penyusunannya
mengikuti urutan waktu dan berisi kronologis serta tidak dapat diubah
urutannya.
Selanjutnya, edgecastcdn.net
(2017:35) menjelaskan struktur prosedur biasanya terdiri dari:
a. Paragraf awal yang berisi perkenalan atau informasi tambahan (opsional).
b. Pernyataan yang memberi judul, tujuan atau tujuan kegiatan.
c. Alat, bahan, dan material yang dibutuhkan.
d. Urutan langkah yang ditulis secara runtut.
G. ASPEK KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR
a.
Penggunaan Kalimat perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.
Ciri-Ciri Kalimat Perintah
1. Intonasi pada bagian
tengah kalimat naik atau meninggi.
2. Diakhiri dengan tanda baca
seru (!).
3. Kalimat perintah
menggunakan pola inversi.
4. Biasanya menggunakan partikel lah
ataupun kan.
Contoh : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor.
b. Penggunaan Bentuk Pasif (untuk proses)
Instruksi/panduan dapat
diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara tentang proses, yaitu
bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan tentang bagaimana membuat
atau melakukan sesuatu. Penggunaan bentuk pasif dalam teks prosedur biasanya
untuk memberi saran tambahan atau peringatan supaya tidak terjadi kesalahan fatal/
membahayakan.
AKTIF : Anda sebaiknya menekan tombol keyboard dengan lembut.
PROSES PASIF : Tombol keyboard
sebaiknya
ditekan dengan lembut.
c.
Penggunaan kriteria/ batasan
Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukan seperti apa yang ditulis.
Oleh karena itu, kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya.
TANPA
BATASAN : Angkat kaki kanan.
DENGAN
BATASAN : Angkat kaki kanan
setinggi lutut.
DENGAN BATASAN : Langkahkan kaki kanan dua kali dan pada hitungan 4 bertepuk tangan.
d.
Penggunaan
kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan pada teks prosedur
Adverbia
atau kata
keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain,
seperti verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat). Adverbia yang banyak
digunakan pada teks prosedur adalah keterangan cara, keterangan alat, dan
keterangan tujuan.
Keterangan cara
Adverbial
ini menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi (dengan,
dan secara).
Contoh:
• Bungkuslah adonan dengan rapat.
• Talikan rafia dengan cara menyilang
• Minum cairan tanpa diaduk.
• Bunyikan secara serentak semua
gendang.
• Buat isi kue dengan cara mencampur
potongan buah dengan
selai.
• Jahit bagian A secara zig zag sehingga
membentuk kepala boneka.
• Dengan sedikit meluangkan waktu, kita dapat
membuat makanan
sehat dan murah.
• Dengan selalu mencuci tangan secara rutin, kita akan terhindar
dari beberapa penyakit.
Keterangan alat
Adverbial
ini menjelaskan alat yang digunakan pada sebuah kegiatan atau
peristiwa, misalnya dengan … , menggunakan … , dengan menggunakan
Contoh:
Para penebang kayu itu
menebang pohon dengan gergaji mesin.
Lukis kain dengan menggunakan
canting.
Penjahit itu membuat baju dengan
alat jahit traditional.
Para perajin membatik
Keterangan tujuan menggunakan canting.
Adverbial
ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya
untuk, supaya, dan, agar.
Contoh:
Rendam jangan terlalu panas agar tidak merusak kain
Keterangan derajat / kuantitas
Kata ini
menambahkan keterangan kuantitas pada sebuah kalimat yang
disertainya
Contoh:
• Setelah dicelup, angkat kain secepatnya.
• Langkahkan kaki dua langkah ke kanan dan
hitungan keempat tepuk tangan satu kali.
• Setidaknya tanaman dipupuk sebulan
sekali.
• Ulangi gerakan selama tiga kali.
Keterangan syarat
Kata
keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu peristiwa (jika).
• Jika malam yang digunakan pada canthing terlalu
panas akan
merusak kain.
•
Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.
Keterangan akibat
Kata
keterangan ini menambah keterangan akibat yang ditimbulkan dari
sebuah peristiwa/ kegiatan
(hingga, akibatnya, sehingga, sampai, menjadi).
• Goreng adonan hingga kecoklatan.
• Ulangi kegiatan sampai bahan habis.
e.
Menggunakan
Kalimat Saran/ Larangan
Teks prosedur memandu pembaca agar selamat,
aman, dan dapat mencapai hasil maksimal. Oleh karena itu, bahasa teks prosedur
juga menggunakan saran, keharusan, dan larangan agar tidak menimbulkan bahaya.
Penggunaan kata/frase hubung:
sebaiknya,
hindari, jangan, jika tidak …
atau
kecuali jika, sebaiknya.
Penekanan
untuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teks panduan/ instruksi sering diberikan dalam
bentuk kata kerja perintah (imperatif), atau dengan
anda sebaiknya
(pilihan saran) atau kamu
harus (pernyataan
keharusan).
Penekanan ini juga dapat dinyatakan
dengan cara berikut:
Jika kamu tidak (kecuali jika kamu) melakukan secara perlahan akan
membahayakan otot leher.
f. Menggunakan Kata Penghubung, Pelesapan, Kata
Acuan
Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti kemudian,
sekarang, berikutnya, setelah ini. Kadang-kadang penulis menggunakan suatu penghubung yang diulang
terlalu sering. Untuk itu diperlukan pelesapan. Pelesapan adalah penghilangan
bagian tertentu yang sama dan sudah disebutkan sebelumnya. Pelesapan biasanya terdapat
pada kalimat majemuk rapatan. Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa
kalimat tunggal yang karena subjek,
predikat, atau objeknya sama sehingga bagian yang sama disebutkan hanya sekali.
Pelesapan
juga banyak dilakukan pada teks prosedur.
• Masak tepung ketan dan cairan santan selama 30
menit.
• Aduk
terus (tepung dan santan yang dimasak) hingga mengental dan berwarna kecoklatan.
• Angkat
adonan dan setelah dingin cetak (hasil tepung dan santan yang telah mengental) hingga membentuk persegi panjang.
• Taburi
wijen di atasnya (hasil tepung dicampur santan yang telah
mengental dan telah dibentuk menjadi persegi panjang)
• Iris (hasil
tepung dicampur santan yang telah mengental dan telah dibentuk menjadi persegi
panjang serta ditaburi wijen) setebal 2 cm, kemudian bungkus dengan plastik.
• Kemas pada kardus kecil.
g.
Penggunaan Akhiran –i dan akhiran –kan pada
Teks Prosedur
Akhiran
i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran –kan dipakai jika
objek bergerak.
Contoh
Lumuri loyang dengan mentega
Lumurkan mentega pada Loyang
H. JENIS TEKS PROSEDUR
a. Teks
Prosedur Sederhana
Sesuai
dengan namanya, teks prosedur sederhana memuat tahapan atau langkah-langkah
yang tergolong sederhana. Langkah-langkah yang dipaparkan tidak banyak, bahkan
mungkin hanya terdiri dari dua atau tiga langkah saja. Contohnya cara membuat
telor dadar.
b. Teks
Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks berbeda
dengan teks prosedur sederhana. Pada jenis teks prosedur kompleks, terdiri dari
banyak langkah bahkan terdapat sub langkah pada setiap langkahnya
I. CONTOH TEKS PROSEDUR
RESEP PUDING SUSU OREO
Menu makanan sehat dan sangat lezat dinikmati saat masih dingin. Penambahan oreo selain untuk memperkaya warna juga membuat rasa dari puding ini menjadi lebih lezat.
Bahan-bahan
1.
1 bungkus
agar powder
2.
10 pcs
oreo
3.
7 sdm gula
pasir
4. 3/4 liter susu ultra
Langkah-langkah
1. Campurkan
agar-agar, gula pasir, dan susu ultra ke dalam panci, kemudian aduk-aduk sampai
hampir mendidih.
2. Masukkan potongan
oreo ke dalam panci tadi secara pelan-pelan.
3. Setelah
mendidih, tuangkan ke dalam cetakan puding dan tunggu sampai mengeras
4. Setelah mengeras, masukkan ke dalam lemari pendingin dan sajikan dalam keadaan dingin.
Tidak ada komentar