Teks Diskusi
- Ide Pokok
- Ide pokok terletak di paragraf pertama yang berisi penempatan masalah atau isu yang akan
- didiskusikan.
- Pendapat Pendukung (Pro) Dalam bagian ini, penulis menghadirkan pendapat yang mendukung ide pokok. Di setiap paragraf pro terdiri dari dua komponen diantaranya adalah ide pokok paragraf dan elaborasi atau uraian dari ide pokok paragraf tersebut.
- Pendapat Penentang (Kontra) Dalam bagian ini, penulis menghadirkan pendapat yang menentang isu atau permasalahan. Seperti dalam paragraf Pro dan Kontra juga menghadirkan dua komponen pembentuk yaitu ide pokok paragraf dan elaborasi atau uraian ari ide pokok paragraf tersebut.
- Kesimpulan Dalam bagian ini penulis menghadirkan kesimpulan atau bisa juga rekomendasikan dari isu atau permasalahan yang telah didiskusikan di atas
Fungsi Teks Diskusi
1. Pemecahan masalah
Seperti yang tampak pada contoh
di atas bahwa struktur teks ulasan terdiri atas bagian-bagian berikut.
- Pengenalan
isu, yakni berupa penjelasan awal mengenai topik ataupun masalah tertentu yang
bersifat kontroversial (pro-kontra). Seperti pada contoh teks di atas, masalah
kontroversial itu tentang penerapan sistem ranking di sekolah-sekolah. Masalah
lain, misalnya, tentang pencabutan subsidi BBM, penggunaan ponsel oleh para
siswa.
- Paparan argumen yang
meliputi argumen mendukung dan yang menentang. Kedua-duanya kemudian
menyertainya dengan sejumlah fakta, alasan, pengalaman, ataupun pendapat dari
sumber-sumber tertentu yang mendukung argumennya itu. Dalam contoh di atas
dikemukakan bahwa sistem ranking mendukung kompetisi antarsiswa. Namun,
kontranya, sistem tersebut dapat menimbulkan ekses negatif, seperti kecemburuan
dan rasa rendah diri siswa.
- Penyimpulan,
berisi rangkuman ataupun rumusan jalan tengah antara argumen mendukung dan
menentang. Di dalamnya mungkin pula disertai dengan saran-saran. Seperti dalam
teks tersebut bahwa adanya evaluasi tetap penting, tetapi tidak ditujukan untuk
mengotak-ngotakkan siswa. Evaluasi diarahkan pada kegiatan proses untuk
mengetahui efektivitas belajar-mengajar di samping untuk menentukan kinerja pembelajaran
berikutnya.
a. Menggunakan kata
penghubung (konjungsi) pertentangan. Dalam contoh teks di atas banyak digunakan
kata namun. Konjungsi pertentangan
lainnya adalah melainkan, sedangkan, akan
tetapi.
b.
Menggunakan kata
penghubung yang menyatakan alasan, seperti sebab,
karena, oleh karena. Kata-kata seperti itu diperlukan untuk menghubungkan
pendapat dengan fakta, pengalaman, ataupun pernyataan-pernyataan pendukung
lainnya.
c. Menggunakan banyak
kata teknis yang terkait dengan masalah yang menjadi fokus diskusi. Apabila
masalah atau isu yang dibahas itu berkenaan dengan pendidikan, seperti contoh
teks di atas, makan kata-kata bidang pendidikan yang akan banyak muncul.
Demikian pula apabila teks itu mengangkat isu tentang politik, isilah-istilah
perpolitikan pula yang akan banyak muncul.
Makasih zahh 😄👍🏻
BalasHapussama - sama sayang
Hapus