TEKS ULASAN KELAS VIII SMP
TEKS ULASAN
Materi Kelas VIII
1. Pengetian
Teks Ulasan
Teks ulasan
merupakan teks yang berisi suatu penjelasan dan penilaian terhadap suatu karya
seni (drama, buku, atau film). Kegiatan mengulas
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004) adalah memberikan penjelasan dan
komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat); mempelajari (menyelidiki).
Dengan demikian, teks ulasan merupakan teks yang mengupas, menafsirkan,
mengomentari, dan menanggapi suatu karya (drama, buku, atau film).
Dalam
teks ulasan, analisi berisi tinjauan terhadap isi karya, baik buku, cerpen,
novel, film, drama, maupun puisi. Tujuan teks ulasan adalah untuk mengetahui
kualitas, kelebihan, dan kekurangan yang terdapat pada karya.
2. Struktur Teks Ulasan
Setiap
teks tentu memiliki struktur masing-masing. Hal ini sangat penting untuk
menjadikan suatu teks menjadi padu. Untuk teks ulasan, beberapa hal di bawah
ini merupakan struktur teks, yaitu sebagai berikut.
1. Identitas Karya
Pada
identitas, mencakup beberapa hal, yaitu: (a) judul karya yang diulas, (b)
pengarang atau penulis, (c) penerbit, (d) tebal halaman, dan (e) ukuran buku.
Contoh: Identitas Novel:
· Judul novel : Surat Untukmu Sahabat
·
Penulis : Bunga Riska Nizam
·
Penerbit : Aletta Pictures
·
Jenis buku : Fiksi
·
Tahun terbit : 2013 (cetakan ke-5)
·
Tempat terbit : Jakarta
·
Ukuran novel : 13 cm x 19 cm
·
Tebal halaman : 120 halaman
·
Harga buku : Rp. 40.000,00
2. Orientasi
Orientasi dalam teks ulasan ini merupakan pengenalan atau gambaran umum
tentang karya yang akan diulas, sehingga membuat pembaca mengetahui mengenai
apa yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan “latar belakang” bagi
pembaca mengenai apa yang akan diulas. Selain itu, bagian orientasi juga
menjelaskan keberadaannya sebagai karya yang mendapat penghargaan sekaligus
perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.
3. Tafsiran
Tafsiran yaitu gambaran detail mengenai sebuah
karya yang diulas, contohnya: keunikan, keu
4. Evaluasi
Berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian ini, penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film, drama, buku, dan lainnya).
5. Rangkuman
Yaitu kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya. Pengulas umumnya memberikan komentar apakah karya yang diulas berkualitas atau tidak untuk dinikmati Unggulan, kualitas karya, bagian-bagian dari karya, dan lain sebagainya.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
Berikut
kaidah kebahasaan yang sering terdapat pada teks ulasan.
a. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti: bahwa,
yakni, yaitu.
b. Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti: sejak,
semenjak, kemudian, akhirnya.
c. Banyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti: karena,
sebab.
d. Menggunakan
kata sifat, digunakan untuk mengungkapkan
kelebihan dan kekurangan karya yang diulas. Kata-kata yang digunakan biasanya bagus, baik, mudah, sulit, dan sebagainya.
Contoh:
1)
Pesan novel Laskar Pelangi mudah dipahami oleh
pembaca. (kelebihan)
2)
Jalan cerita novel terjemahan sulit
dimengerti oleh pembaca pemula. (kekurangan)
e. Menggunakan
kalimat majemuk.
Sebagian besar teks ulasan berisi pandangan subjektif
dari penulis. Penulis memiliki kebebasan untuk mengungkapkan pendapat. Pilihan
kata dalam teks ulasan sesuai selera penulis. Penulis terkadang menggunakan
kalimat majemuk, baik kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk bertingkat.
f. Menggunaka kata
rujukan.
Rujukan kata merupakan satu kata dan kata lain memperlihatkan
keterkaitannya. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata ini, itu, di sini, dan lainnya.
4. Langkah-langkah Menyusun Teks Ulasan
Teks ulasan merupakan suatu teks yang berisi
pembahasan atau pun penilaian terhadap suatu buku atau karya-karya lain. Teks
ulasan disusun berdasarkan tafsiran maupun pemahaman atas buku atau karya yang
dibaca.
Berikut langkah-langkah dalam
menyusun teks ulasan.
- Mencatat
identitas buku atau karya yang akan diulas.
- Mencatat
hal-hal yang menarik dari buku atau karya yang diulas.
- Menelaah
kelebihan dan kelemahan isi buku atau karya yang diulas.
- Merumuskan
kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan dari buku atau karya yang diulas.
- Membuat
saran-saran bagi pembaca mengenai buku atau karya yang diulas.
Contoh teks ulasan
KUTIPAN I (Ulasan Film)
Judul : Sang Pemimpi
Sutradara : Riri Riza
Produser : Mira Lesmana
Distributor : Miles Film dan Mizan Production
Rilis : 17 Desember 2009
Durasi : 120 menit
Bahasa : Indonesia
Prekuel : Laskar Pelangi
Sekuel : Edensor
Sang
Pemimpi merupakan sebuah film Indonesia (2009) yang diadaptasi dari tetralogi
novel Laskar Pelangi kedua, Sang Pemimpi, karya Andrea Hirata. Film ini
merupakan sekuel dari film Laskar Pelangi yang bercerita tentang kehidupannya
di Belitong saat dia SMA.
Tiga
tokoh utama di film Sang Pemimpi yaitu Ikla, Arai, dan Jimbron. Ikal ialah
Andrea Hirata sendiri, Arai merupakan saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu
saat masih keci. Arai disebut sebagai simpai
karena ia merupakan orang terakhir yang masih hidup di keluarganya, dan dia
diangkat menjadi anak oleh ayah ikal.
Jimbron
adalah teman Ikal dan Arai yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap ketika
sedang antusias dengan sesuatu maupun ketika gugup. Ketiga orang ini melalui
kisah persahabatan semenjak kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri
Manggar, SMA Negeri pertama yang ada di Belitong.
Untuk
memenuhi kebutuhan hidup, Ikal dan Arai mesti bekerja sebagai kuli di pelabuhan
ikan saat dini hari lalu pergi ke sekolah setelah menyelesaikan pekerjaan.
Meskipun begitu, mereka tetap giat belajar sehingga selalu menduduki peringkat
5 teratas dari 160 murid di sekolah. Sekolah mereka berada 30 km dari rumah
Ikal dan Arai sehingga keduanya harus menyewa kamar dan jauh dari orang tua.
Andrea Hirata dalam bukunya menceritakan bahwa Ikal
dan kedua temannya merupakan remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak
Mustar, Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar tersebut. Lain halnya dengan guru
yang bernama Pak Balia, dialah yang memberi mimpi-mimpi untuk muridnya,
khususnya kepada Ikal, Arai, dan Jimbron.
Di film
Sang Pemimpi ini, banyak kenakalan yang dilakukan Arai dan Ikal. Mereka pernah
mengejek Pak Mustar ketika upacara bendera hingga Pak Mustar marah. Mereka juga
pernah menyusup ke bioskop, padahal tidak diizinkan oleh sekolah untuk masuk
dan menonton film dewasa tersebut. Pak Mustar yang mengetahui hal itu memberi
hukuman kepada Ikal dan Arai keesokan harinya.
Film
ini memiliki kelebihan yaitumenceritakan persahabatan dan rasa setia kawan yang
baik sekaligus mencakup arti pentingnya pendidikan. Kisahnya pun sangat
mengharukan. Hidup mandiri dan terpisah dari orang tua dengan kondisi ekonomi
yang sangat terbatas, tetapi memiliki cita-cita yang tinggi.
Namun
sangat disayangkan, alur cerita film ini tidak jelas karena waktunya
dibolak-balik sehingga ceritanya sedikit membuat bingung penonton.
Film
ini sangat memotivasi pala pelajar, terutama pelajar SMA. Kisah yang
mengharukan sekaligus menyenangkan ketika ditonton. Sekaligus bercerita
mengenai persahabatan dan rasa setia kawanyang bagus dan juga menyadarkan
pentingnya pendidikan yang dijelaskan begitu dalam.
Banyak
juga kejadian lucu yang menarik penontonnya untuk tertawa. Penonton film Sang
Pemimpi mencapai 2 juta lebih penonton dan menjadi film terlaris sepanjang
masa. Film ini dapat dilihat oleh semua kalangan.
Hikmah
dan pelajaran yang bisa diambil dari film ini bahwa sifat pantang menyerahdan
terus semangat bisa mengalahkan segala ketidakmungkinan selama kita mau
berusaha semaksimal mungkin, sekaligus rasa setia, saling percaya, dan saling
menjaga merupakan kunci dari menjalin hubungan yang sejati dengan sahabat.
Selain itu juga mengajarkan bahwa mimpi merupakan hal yang sangat penting
karena mimpi adalah anak tangga pertama untuk mencapai kesuksesan.
Tidak ada komentar