AGAR TULISAN TEMBUS MEDIA MASSA (SEMINAR NASIONAL)
SEMINAR
NASIONAL KEPENULISAN
KALIMAT (
KOMUNITAS LITERASI UMAT )
TEMA AGAR TULISAN TEMBUS MEDIA MASSA
Nara
Sumber : Dilla, S.Pd.
Hari/tanggal
: Jumat, 21 Oktober 2022
Tempat
: WAG KALIMAT
Waktu
: 19.00 – 21.00
wib
Moderator
: Meri Fitriani, S.Pd.
Sarana
: Whatsapp Grup
Peserta
: guru, mahasiswa, pelajar,
karyawan, penulis, dan profesi lainnya (100 orang)
Tujuan
: melalui seminar ini diharapkan menambah
wawasan peserta untuk bisa menulis di media massa, baik cetak maupun online
CV Nara Sumber
·
Aktif menulis do Blog (Guru Bloger)
www.dillaspd.my.id
·
Pemimpin redaksi majalah sekolah ber-ISSN
·
Penerima Anugerah Literasi Insan Pendidikan Wali
Kota Bukittinggi 2021
·
Aktif menulis di media masa cetak dan online (kompas.id
Haluan, Hantaran.co Singgalang, Rakyat Sumbar, Padang Ekspress, Elipsis, dan
media online lainnya)
·
Penulis buku “Meraih Cinta Ilahi di Ruang Kelas”
·
Penulis Kaca Mata Hatta hasil dari Workshop
karya tulis tentang Bung Hatta tahun 2021 oleh perpusnas press
·
Pemenang 15 besar penulis buku Inkubator Literasi
NAsional (ILPN) tingkat Sumatra Barat yang diadakan oleh Perpusnas Press tahun
2022
·
Penulis puluhan buku antologi, dari
berbagai jenis tulisan (cerpen, puisi,
pantun, esai, flash fiction, buku inspiratif
dll)
·
Nara sumber di MGMP Bahasa Indonesia untuk
penulisan artikel ilmiah popular
·
Nara sumber kelas jurnalistik di beberapa
sekolah dan pondok pesantren
Uraian Materi
Assalamualaikum
warrahmatullahi wabarakatu.
Terimkasih atas waktu yang telah diberikan, saya mengucpkan
terimakasih banyak atas kesempatan ini. Rasanya belum pantas untuk memberikan
materi karena saya masih dalam proses belajar dan terus belajar. Mungkin di
sini kita sharing aja ya Kakak-kakak J
Baiklah saya akan coba mengupas dan
bercerita sedkit awal mulanya saya memulai menulis di media masa. Ketika itu di
tahun 2013, ketika dimulainya (KURTILAS) kurikulum 2013. Awal mula perubahan
tentu banyak polemic ya, dan saat itu, juga sedang hangat-hangatnya publikasi
ilmiah untuk guru agar bisa naik pangkat. Nah, Ketika di MGMP ada seorang
pengawas “memamerkan” tulisan Beliau yang terbit di media massa. Ketika itu
hati kecil saya berbisik “Alah Bapak ni,
kalau hanya itu saya juga bisa kok” lalu sesampainya di rumah, saya langsung
mengetik selama dua jam dan menulis tentang polemic kurtilas ini, dan di
sekolah belajar pada siswa bagaimana cara mengirim email, dan hari itu juga
saya kirimkan tulisan ke email Haluan,
dan alhamdulillah minggu depannya
udah diterbitkan. Lalu pertemuan MGMP
berikutnya, ternayat tulisan saya di kliping oleh Bapak tersebut dan
memamerkannya di depan teman-teman guru se Bukittinggi. Wah, senang dong ya
hehe…
Sejak saat itulah saya jadi ketagihan menulis
di media masa, sempat vakum beberapa tahun karena kurang motivasi dan kembali
aktifmenulis di tahun 2018 sampai sekarang. Intens menulis
Pertanyaannya, apakah setiap tulisan yang
saya kirim semua dimuat? Oh, tentu tidak. Ada juga penolakan dan kadang tidak
ada kabar beritanya. Biasnaya tulisan yang tidak dimuat akan saya endapkan
dulu, dan setelah kembali mood saya akan membaca dan mengedit kembali tulisan
tersebut untuk dimuat di media lain. Tidak
ada tulisan yang tidak bagus, kalaupun tidak dimuat, bukan karena tidak layak,
tapi belum jodoh hehe..
Nah,
sekarang bagaimana trik agar tulisan kita bisa dimuat di media massa?
1. Tulislah hal-hal yang kita kuasai, dan
menarik buat dibahas. Ide bisa muncul dari mana saja. Dari keseharian, dari
televise atau media social.
2. Tentukan jenis tulisan yang akan kita
kirim. Bisa fiksi, berupa puisi dan cerpen, atau nonfiksi yaitu berupa esai
atau opini. Sesuai dengan passion yang kita punya. (kalau saya lebih suka
berupa esai atau opini)
3. Angkat topic yang sedang hangat dibicarakan
atau viral. Biasanya media massa akan memuat tulisan yang sedang hangat atau
viral diperbincangkan. Seperti di dunia
pendidikan, saat ini sedang hangat diperbincangkan tentang kurikulum
merdeka dan guru penggerak. Bisanya kalau kita tulis apalagi bagi penulis
pemula, biasanya akan dimuat. Beranjak dari pengalaman pertama saya, ketika
awal menulis tentang polemic kurtilas, langsung dimuat setelah beberapa hari
dikirim.
4. Kenali karakter media massa yang akan kita
kirimi tulisan, baik dari segi panjang tulisan, jumlah karakter dan topic yang
biasanya mereka muat. Tentu terlebih dahulu kita harus cari tahu lebih dahulu, media
yang akan kita tuju.
5. Buat judul yang menarik dan membuat orang
penasaran mau membacanya. Terutama dewan redkasi tentunya hehe…
6. Orisinalitas tulisan yang harus
diperhatikan, jangan sampai kopi paste tulisan orang lain. lengkapi tulisan
kita dengan data dan sumber yang akurat.
7. Buat lead atau awal tulisan yang
‘menggoda’ bisa dengan lirik lagu, pantun, atau quote dan adagium yang
sudah dikenal banyak orang. Bisa juga dengan mengajukan pertanyaan kepada
pembaca.
8. Lakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi)
Tidak
penting seberapa uang atau honor yang kita terima, namun bagaimana bahagianya
ketika ide kita bisa dimuat dan dibaca banyak orang.
Jadi
membaca dan menulis itu adalah hal yang harus dan selalu kita lakukan.
Berani
menulis, berani mengeluarkan gagasan dan menularkan wawasan kepada orang lain.
Kalau hanya ingin saja tanpa ada keberanian juga tidak akan bisa terealisasi.
Mau, Ingin dan berani harus
beriringan. Tulis, kirim dan lupakan lalu tunggu kejutan.
Menulis
harus dilatih terus, dengan modal 5W +1H, kita bisa menuangkan semua ide yang
kita punya. Jangan pernah puas, dan selalu berlatih. Jangan sekali terbit
lalu diam aja lagi, terus uji kemampuan diri dengan menulis di berbagai media. Ide,
pungut dan tulis lalu sebarkan, Butuh keberanian dalam menuliskan dan
mengirimkan tulisan.
Ada
berita yang urgent dibicarakan atau ada berita yang sedang viral. Maka
itu bisa dijadikan ide buat menulis. Isu yan sedang hangat maka media pun akan
cepat menerbitkan. Perhatikan isu-isu yang sedang hangat dibicarakan,
berdasarkan realitanya.
Angkat
tema yang aktual. Dan lihat di media masa.
Kita
sebagai kaum intelektual, adalah orang berilmu yang diberi oleh Allah. Maka apa
yang akan dipertanggungjawabkan nanti di yaumil akhir jika kita bisa bermanfaat
dan berbagai bagi sesama.
Menulis
saja terus, mana tau itu akan berguna bagi orang lain. Kiatnya bawa note kecil.
Apapun ide yang tampak langsung tulis. Jika kita udah bilang kita gak bisa,
maka kita pasti tidak akan bisa menerbitkan karya. Jangan bilang gak bisa, tapi
kirim saja dan berani.
Jika
ada write Block maka rehat sejenak. Beban intelektual, jangan terbuai dengan
kemalasan.
Kirim
saja tulisan kita ke berbagai media, jangan takut dan jadi harus berani dalam
berbuat. Jangan lihat honor, tapi biasakan kita bisa berbagi wawasan kita, dan
dibaca orang. Gak selalu karya kita akan diterima, biarkan saja. Karena
kita bisa mengukur kemampuan kita. Kita bisa mengetahui kelemahan kita, dengan
membaca karya orang lain.
Kirim
terus dan jangan mudah menyerah, jika tulisan kita tidak dimuat. Mengalir saja,
kalau tiap bulan usahakan ada satu atau dua tulisan ke media.
Tulislah
sesuatu dengan cara Kemukakan realitanya dahulu. Buat kalimat yang bombastis
dan membuat orang penasaran untuk orang membaca terus artikel kita.
Beberapa
media yang berhonor dan syarat mengirim tulisan:
1. Mengirim tulisan ke Koran
Kompas
1. Perlu diingat, untuk Kompas (versi cetak), panjang tulisan
adalah antara 800 hingga 1000 kata. Usahakan, jangan kurang dan jangan
lebih.
2. Tulisan tersebut dikirim lewat email. Adatiga alamat email
yang bisa digunakan antara lain : kompas@kompas.com, opini@kompas.com,
opini@kompas.co.id
3. Setiap artikel, opini, cerpen dalam satu kali dimuat akan
mendapat honor sebesar Rp. 1.000.000.
4. Sebelum mengirim ke media ini, ada beberapa saran yakni ikuti
gaya tulisan yang sudah dimuat sebelumnya, meskipun sebisanya tetap menunjukkan
karakter penulisan pribadi, Untuk opini/artikel usahakan yang berhubungan
dengan topik terbaru, terutama yang dibahas oleh redaksi di Editorial.
2. Mengirim Tulisan ke Jawa Pos
1. Untuk harian ini, panjang tulisan kita usahakan berkisar diangka 850 kata, jangan terlalu berlebih, jangan pula terlalu sedikit.
2. Tulisan dikirim lewat alamat email Harian Jawa Pos yakni,
editor@jawapos.co.id
3. Beberapa sumber menyebut bahwa angka bayaran untuk setiap
tulisan yang dimuat ialah Rp 750.000
4. Hampir sama seperti Kompas, usahakan ikuti gaya penulisannya.
Juga memiliki topik yang aktual.
1. Untuk harian ini, panjang artikel minimal 800 kata dan
maksimal boleh mencapai 1200 kata.
2. Tulisan Anda dikirim ke alamat email redaksi, sekretariat@republika.co.id
3. Honor dari setiap tulisan, kalau tidak salah adalah Rp.
400.000.
4. Tulisan juga bertopik aktual/terbaru, tulisan juga bisa
berbentuk jawaban, komentar, tanggapan dari editorial/tajuk rencana. Sama
seperti sebelumnya, usahakan mempelajari tulisan yang pernah dimuat.
4.
Masya Allah. Sesempat itu, Uni. Keren😍😍😍
BalasHapusSambil belajar Say 😀
Hapus