Menjadi Publik Speaking sebuah Impian atau Kebetulan?
Alhamdulillah semua berlalu dan berjalan dengan lancar. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan dan tak terlupakan. Setelah sekian lama tidak berdiri di depan banyak orang memberi materi. Ini kali pertama kembali berdiri di depan puluhan pasang mata. Menanti apa yang akan terucap dari bibir ini. Setelah sebelumnya beberapa tahun lalu di ruang MGMP Kota Bukittinggi, selalu memberi dan berbagi juga untuk motivasi Menulis artikel ilmiah populer. Lalu di arena zoom dengan para santri dengan materi jurnalistik Menulis Esai untuk majalah santri di pondok Pesantren Parabek. Lalu di ruang kelas wa grup, juga bertajuk kepenulisan dengan tema Seminar Nasional Tips dan Trik Tulisan agar Tembus Media Cetak dan Online.
Alhamdulillah Allah maha Baik, tugas kita hanya bergerak dan berbuat. Tangan Allah lah yang mengatur segalanya. Senang rasanya ketika berpasang mata menatap dengan penuh antusias penuturan dan penjelasan yang kita sampaikan. Karena begitu seriusnya para peserta membuat diri ini juga semangat memberi dan berbagi pengalaman yang selama ini sudah dijalani. Materi diawali dengan membuka belenggu dan pemahaman setiap guru yang mengatakan kalau menulis itu sulit. Lanjut dengan menyampaikan berbagai motivasi dari qoutes penulis terkenal. Masih jelas terlihat bagaimana antusiasnya teman-teman guru hebat di SDI Al Ishlah mendengar dan menatap diri ini di depan, sambil sesekali memoto materi yang ditayangkan di salindia.
Sebagai seorang publik speaking adalah suatu keberhasilan jika setiap audience menatap serius dan antusias mendengarkan pemaparan kita. Sesuatu yang aku takutkan ketika nanti para peserta asik saja dengan gawainya, namun alhamdulillah ini tidak terjadi. Walaupun tangan memegang gawai, namun hanya untuk memoto materi selebihnya setiap mata melihat dan larut dengan meteri yang aku berikan.
Ini semua adalah proses, setiap orang akan menjalani prosesnya masing-masing. Sengaja goresan ini aku publikasikan untuk sebuah catatan kelak, bahwa semua pencapaian memiliki proses dan jalannya masing-masing. Pernah juga di akhir tahun 2021, diamanahi mengisi kelas tambahan di PRO 2 RRI kota Bukittinggi, dengan membawa materi tentang teks tanggapan. Tidak ada yang instan, Alhamdulillah Allah ijabah satu persatu doa dan harapan, agar bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Teringat juga ketika satu tahun yang lalu juga berdiri di depan ratusan pasang mata untuk memberi materi tentang pengisian esai untuk guru penggerak angkatan VI. Jatah pertama untuk kota Bukittinggi, dalam kegiatan coaching klinik Ketika itu di SMP 5 Bukittinggi. Ratusan mata menatap dan memandang ke depan dengan serius. Hampir semua guru TK, SD dan SMP di undang untuk kegiatan tersebut, untuk sesi pagi 250 orang dan sesi siang juga 250 orang. Ketika itu juga aku berdua yang esainya disetujui dari SMP Islam Al-Ishlah, makanya aku yang diminta untuk bisa memaparkan dan memberi petunjuk bagaimana teknis cara pengisian seleksi awal CGP angkatan VI ketika itu. Berbagai pertanyaan terlontar dari para peserta bagaimana dan apa isi dari esai untuk calon guru penggerak. Bagaimana cara mengisi CV dan juga memgupload berkas. Walaupun aku gak lolos ketika itu, hehe... Namun yang membuat bahagia banyak juga guru Bukittinggi yang lolos di CGP angkatan VI tersebut. Terlepas dari semua keberhasilan dan kegagalan yang telah menjadi qadarullah dari Allah, yang jelas aku bahagia bisa berbagi dan berdiri di depan ratusan pasang mata, yang aku yakin tidak semua orang akan mendapatkan kesempatan yang sama. Itulah pencapaian bagiku berproses sebagai seorang publik sapeaking. 😉😘
Ini semua bukanlah akhir dari segalanya, namun awal perjalanan untuk bisa melangkah ke depan dan maju lebih jauh lagi. Tugas kita hanya bergerak, berbagi dan memotivasi, selalu ada dua kemungkinan yang terjadi; ada yang mengapresiasi dan ada juga yang tidak peduli, ada yang suka dan tidak suka, ada pujian dan juga cemoohan. Biarkanlah itu menjadi penyemangat dan motivasi untuk terus berbuat.
Bukankah hak semua orang untuk berpendapat, jangan itu pula yang menjadikan kita harus berkecil hati. Namun harus menjadi cambuk penyemangat untuk bisa berbuat lebih lagi. Walaupun kadang ada rasa sedih mendera, ketika justru orang-orang dekat dan teman dekatlah yang no coment dan mengabaikan. Tapi semangat juang kembali berkobar ketika justru orang-orang hebat dan berkomitmen di bidangnya memberi apresiasi yang sangat dalam. Masyaallah, carilah tempat dimana engkau bisa lebih dihargai dengan nilaimu. Banyak penulis, namun tidak semua yang bisa memotivasi 😉😘
MasyaAllah... Keren buk...
BalasHapusMakasih Fyb hehe...
BalasHapus