Tingkatkan Literasi Siswa melalui Majalah Sekolah
Meningkatkan Literasi Siswa melalui Majalah Sekolah
Membaca adalah salah satu jendela
ilmu. Tidak ada seorang pun ilmuan, cendikiawan, orang hebat dan orang sukses
yang tidak gemar membaca. Dengan membacalah perbendaharaan kata akan bertambah,
dengan membacalah ilmu juga akan berlimpah. Sangat banyak pilihan bacaan yang
bisa kita nikmati. Dari media cetak berupa buku, koran, majalah, jurnal, tajuk
dan berbagai pilihan bacaan yang berlimpah ruah saat sekarang ini. Ditambah
lagi dengan media elektronik yang bisa kita akses dimana saja melalui ponsel, note book, maupun laptop.
Sangat banyak manfaat dari media.
Namun, manfaat utama media tidak lain adalah sebagai informasi tidak hidup yang
dapat memberi informasi guna menambah wawasan. Setiap hari kita diterpa ribuan
informasi, baik positif maupun negatif. Untuk itu kita dituntut selektif,
kritis dan cerdas dalam memilih informasi mana yang akan kita respon.
Sayangnya, kenyataan yang ada semakin menurunnya daya pikir kritis masyarakat
di lingkungan kita terutam para pelajar. Ketertarikan mereka terhadap media
kebanyakan bukan didasari ingin tahu terhadapa informasi atau wawasan yang ada, tetapi semata hanya karena hiburan
saja. Mereka lebih senang menonton TV dan berselancar di dunia maya atau
bermain internet. Mengakses internetpun bukan membaca informasi atau wawasan
yang diberikan, melainkan bermain game atau sekedar menulis status dan chatting
dengan sesama pengguna medai sosial lainnya berupa facebook ataupun twitter.
Sebagai generasi milenial yang
membimbing gen Z, sepatutnya kita tahu,
membaca adalah kegiatan positif yang menambah ilmu. Membaca adalah kegiatan
guna menjadi muslim dan muslimah intelek yang beriman dan cerdas. Dengan rajin
membaca dan memanfaatkan media yang tersedia, kita bisa menambah wawasan dan
ilmu, karena dengan membaca kita akan menyelami lautan ilmu. Membaca adalah
salah satu ajaran yang langsung diperintahkan oleh Allah kepada nabi Muhammad
SAW. Itu bisa kita buktikan dengan
mengutip Alquran surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 5. Yaitu, Iqra’ yang
artinya ‘bacalah’. Sudah selayaknyalah membaca kita jadikan pondasi ilmu
pengetahuan dalam hidup ini.
Membaca sangat erat hubungannya
dengan informasi dan ilmu, orang yang gemar membaca cenderung dapat menjadi
unggul dari individu lainnya. Apalagi jika diterapkan serempak di
sekolah-sekolah, sangat memungkinkan akan lahir generasi cendikiawan muslim
yang kian cerdas dan kompetitif. Bibit-bibit unggul tersebut tidak menutup
kemungkinan meningkatnya kualitas muslim secara global. Ironisnya pesatnya
perkembangan informasi di dunia sekarang ini tidak dibarengi dengan meningkatnya
kepandaian membaca dan menulis pada masyarakat khusunya pelajar.
Budaya melek media harus dimiliki
oleh pelajar sejak dini. Tidak hanya membaca
tetapi juga dengan berkarya dan memproduksi. Untuk itulah kita butuh
membentuk media sebagai wadah menciptakan suasana yang menggambarkan minat baca
tinggi, terlebih di kalangan pelajar di sekolah. Demikian banyak media yang
tersebar sekarang ini dan hanya berguna bagi mereka yang memanfaatkannya saja.
Sedangkan untuk mempublikasikan karya para pelajar hanyalah sebagian kecil
saja. Atas dasar itulah sangat perlu setiap sekolah menerbitkan majalah sekolah
sebagai media yang bersedia menerima karya-karya siswa.
Sebagai wadah penampung aspirasi dan
penyalur inspirasi diharapak majalah sekolah mampu memotivasi para pelajar
untuk membaca dan sekaligus berkarya. Akan ada suatu kebanggaan tersendiri jika
kita sudah mampu menghasilkan karya, dan menuliskan nama kita di media, baik
cetak maupun online. Jika tidak dimulai dari sekarang kapan lagi?
Jika bukan kita di sekolah siapa lagi? Semoga dengan adanya media sebagai
penampung karya pelajar mampu memunculkan kembali cendekia muslim yang
kompetitif di segala bidang, untuk Indonesia dan Sumatra Barat khususnya.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Sumatra Barata adalah salah satu gudangnya
pencetak para cendikia hebat yang membanggakan bangsa ini.
Pertanyaannya kenapa harus majalah?
Pemilihan format majalah karena kelebihan yang dimilikinya, baik secara fisik
maupun materi berita dibanding format media lainnya yang cocok untuk pelajar.
Format majalah memiliki karakter lebih menarik dengan adanya ilustrasi, gambar
dan foto. Mudah dibawa sehingga bisa dibaca di mana saja. Bersifat personal
atau bisa dibaca perorangan. Majalah jugabisa didokumentasikan dan bisa
bertahan lama.
Apakah iya ada peningkatan literasi siswa dengan adanya
penerbitan majalah sekolah? Apa saja manfaat dari penerbitan majalah ini?
Diantaranya adalah, dapata meningkatkan kepandaian dan minat baca para
siswa, bisa mengembangkan kreativitas di
kalangan siswa, mampu memberikan informasi, panduan serta tips-tips yang dapat
digunakan sebagai penunjang belajar siswa. Majalah sekolah juga bisa menyediakan
ruang ekspresi dan apresiasi bagi siswa di bidang tulis menulis, fotografi, jurnalistik, komik, gambar dan karya lainnya.
Selain itu juga untuk melatih keterampilan komunikasi tulis menulis untuk
menyampaikan karya sastra , opini, kritik, atau ide di media yang bisa dibaca
khalayak ramai.
Mampu
menciptakan budaya kritis dan aktif menulis, mewadahi opini siswa dan meningkatkan
kemampuan para siswa untuk dapat menghargai teman-temannya. Selain itu melalui penerbitan
majalah sekolah juga bisa melatih publik spreaking bagi siswa. Karen untuk
menuliskan laporan, tentu perlu wawancara dengan nara sumber, nah bukankah
dengan adarnya majalah sekolah bisa melatih kemampuan siswa secara keseluruhan.
Insyaallah juga akan bermanfaat dan juga berguna bagi kehidupan siswa ke
depannya. Semoga akan muncul wartawan handal dan penulis hebat masa depan melalui
wadah majalah sekolah ini.
Tidak ada komentar