Breaking News

PUISI RAKYAT KURIKULUM MERDEKA FASE D KELAS 7

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak

Puisi Rakyat

Pengertian Puisi Rakyat

Puisi rakyat adalah karya sastra yang berasal dari tradisi lisan masyarakat. Puisi ini lahir dari kehidupan sehari-hari masyarakat masa lalu dan berisi nilai-nilai luhur, pesan moral, atau kisah-kisah yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Puisi rakyat juga sering disebut sebagai puisi lama karena telah ada sejak zaman dahulu dan bersifat anonym (tidak diketahui siapa pengarangnya)

Fungsi dan Tujuan Mempelajari Puisi Rakyat

  • Media Pendidikan: Puisi rakyat menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral, etika, dan pengetahuan kepada generasi muda.
  • Hiburan: Puisi rakyat sering digunakan sebagai hiburan dalam berbagai acara, seperti pesta, upacara adat, atau pertemuan sosial.
  • Sarana Komunikasi: Puisi rakyat menjadi alat untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu orang ke orang lain.
  • Melestarikan Budaya: Puisi rakyat berperan penting dalam melestarikan budaya dan tradisi suatu bangsa.
  • Identitas Budaya: Puisi rakyat menjadi salah satu identitas budaya suatu bangsa.
  • Menghargai Karya Sastra: Puisi rakyat merupakan warisan budaya yang berharga dan perlu dihargai.
  • Memahami Budaya Leluhur: Dengan mempelajari puisi rakyat, kita dapat lebih memahami nilai-nilai, pandangan hidup, dan cara berpikir masyarakat di masa lalu

Jenis-Jenis Puisi Rakyat

Secara umum, puisi rakyat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Pantun: Pantun memiliki ciri khas sampiran dan isi.
  • Gurindam: Mengandung pesan moral yang disampaikan secara langsung dan tegas.
  • Syair: Biasanya digunakan untuk menceritakan kisah yang panjang atau menggambarkan keindahan alam.
  • Mantra: Memiliki kekuatan magis atau spiritual dan digunakan dalam ritual-ritual tertentu.
  • Seloka: Puisi yang berisi sindiran atau kritikan terhadap suatu hal.
  • Karmina: Mirip dengan pantun, namun lebih pendek dan seringkali digunakan untuk mengungkapkan perasaan cinta.

Pantun

  • Pengertian: Pantun adalah jenis puisi Melayu yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Baris pertama dan kedua biasanya bersifat sampiran (tidak berkaitan langsung dengan isi), sedangkan baris ketiga dan keempat berisi isi atau maksud yang ingin disampaikan.

 

  • Ciri-ciri:
    • Empat baris setiap bait
    • Sajak akhir a-a-b-b atau a-b-a-b
    • Baris pertama dan kedua (sampiran) biasanya tidak berkaitan langsung dengan isi
    • Baris ketiga dan keempat (isi) berisi maksud atau pesan
    • Jumlah suku kata dalam setiap baris cenderung tetap (8-12 suku kata)
  • Struktur: Sampiran - Sampiran - Isi – Isi

Fungsi dan Tujuan: Memberikan nasihat, petuah, atau menggambarkan suatu peristiwa dengan cara yang halus dan menarik.

Contoh:

Makan durian buahnya empuk

Rasanya manis bikin ketagihan

Belajar sungguh-sungguh jangan malas

Supaya cita-cita cepat tergapai

Gurindam

  • Pengertian: Gurindam adalah jenis puisi Melayu yang terdiri dari dua baris dalam setiap baitnya. Kedua baris tersebut memiliki hubungan sebab akibat.

Ciri-ciri:

    • Dua baris setiap bait
    • Sajak akhir a-a
    • Baris pertama menjelaskan sebab
    • Baris kedua menjelaskan akibat
    • Jumlah kata dalam setiap baris cenderung lebih banyak dibandingkan pantun (10-14 kata)

Struktur: Sebab - Akibat

Fungsi dan Tujuan: Memberikan nasihat atau petuah secara langsung dan tegas.

  • Contoh:

Barang siapa malas bekerja

Maka ia akan hidup sengsara


Syair

Pengertian: Syair adalah jenis puisi Melayu yang berasal dari Persia.

Syair biasanya digunakan untuk menceritakan kisah atau menyampaikan pesan yang panjang.

 Ciri-ciri:

    • Empat baris setiap bait
    • Sajak akhir a-a-a-a
    • Setiap baris berisi cerita atau pesan
    • Jumlah kata dalam setiap baris cenderung lebih sedikit dibandingkan gurindam (8-12 kata.

Struktur: Isi - Isi - Isi - Isi

Fungsi dan Tujuan: Menceritakan kisah, menyampaikan pesan moral, atau menggambarkan keindahan alam.

Contoh:

Di sebuah negeri yang jauh

Hiduplah seorang raja yang bijaksana

Ia memimpin rakyatnya dengan adil

Sehingga rakyatnya hidup makmur

Mantra

Pengertian: Mantra adalah rangkaian kata atau kalimat yang memiliki kekuatan magis atau spiritual. Kata-kata dalam mantra dipilih secara khusus dan diucapkan dengan intonasi tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi kekuatan gaib, memanggil roh, memberikan perlindungan, atau mengobati penyakit.

Ciri-Ciri Mantra

  • Bahasa Simbolik: Mantra menggunakan bahasa yang penuh simbolisme dan makna tersembunyi. Kata-kata yang digunakan sering kali memiliki arti ganda atau konotasi mistis.
  • Ritme dan Irama: Mantra seringkali diucapkan dengan ritme dan irama tertentu untuk menciptakan suasana magis dan meningkatkan efektivitasnya.
  • Pengulangan Kata: Pengulangan kata atau frasa tertentu merupakan ciri khas mantra. Pengulangan ini bertujuan untuk menguatkan makna dan efek magis dari mantra tersebut.
  • Kekuatan Gaib: Mantra dipercaya memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi dunia fisik maupun spiritual.
  • Fungsi Spesifik: Setiap mantra memiliki fungsi yang spesifik, seperti untuk memanggil roh, memberikan perlindungan, mengobati penyakit, atau meningkatkan kekuatan spiritual.
  • Tidak Memiliki Struktur Baku: Berbeda dengan pantun, gurindam, atau syair, mantra tidak memiliki struktur yang baku. Panjang pendeknya mantra, jumlah kata dalam setiap baris, dan pola rima dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan tujuan penggunaannya.

 Struktur: Tidak memiliki struktur baku, namun umumnya terdiri dari invokasi, permohonan, dan penutup.

Fungsi Mantra

  • Komunikasi dengan Dunia Gaib: Mantra digunakan untuk berkomunikasi dengan roh, dewa, atau kekuatan gaib lainnya.
  • Perlindungan: Mantra dapat digunakan sebagai pelindung diri dari bahaya atau pengaruh negatif.
  • Penyembuhan: Mantra sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati penyakit fisik maupun mental.
  • Peningkatan Kekuatan Spiritual: Mantra dapat membantu meningkatkan kekuatan spiritual dan kesadaran diri.
  • Ritual Keagamaan: Mantra merupakan bagian penting dalam berbagai ritual keagamaan.

Contoh Mantra

  • Mantra dalam Agama Hindu: Om mani padme hum, Gayatri mantra
  • Mantra dalam Agama Buddha: Namo Amitabha Buddha
  • Mantra dalam Agama Islam: Ayat-ayat Al-Quran yang sering diucapkan sebagai doa atau dzikir
  • Mantra dalam Kepercayaan Lokal: Mantra-mantra untuk memanggil hujan, mengusir roh jahat, atau mencari benda yang hilang

Contoh Mantra Pemanggil Hutan

Bunyi guruh menggelegar di langit rayaAwan kelabu menghitam membayangDewi Sri, ibu pertiwi, dengarlah rayuanHujan turunlah, basuhilah bumi

Butir-butir air, tumpahlah derasSegarkanlah tanah yang hausBumi bersuka cita, tanaman menghijauKemakmuran datang, hidup pun berseri

Perbedaan Utama

Ciri

Pantun

Gurindam

Syair

Mantra

Jumlah baris

4

2

4

Tidak baku

Sajak

a-a-b-b atau a-b-a-b

a-a

a-a-a-a

Tidak baku

Isi

Sampiran dan isi

Sebab-akibat

Cerita atau pesan

Simbolik, magis

Tujuan

Nasihat, hiburan

Nasihat, petuah

Menceritakan kisah, menyampaikan pesan

Memanggil kekuatan gaib

 Sumber gambar Google 

 


Tidak ada komentar