Pondasi Pendidikan pada Anak
Dilla, S.Pd.
Pemerhati Pendidikan dan AnakHari pertama ramadan di masjid Al Azhar
Kegiatan parenting sedang giat-giatnya dilakukan di berbagai sekolah. Kegiatan ini memang sangatlah penting bagi terjadinya kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua. Bahwa pendidikan kepada anak akan berjalan dengan baik jika semua bagian mengambil perannya masing-masing. Sehingga tidak ada lagi orang tua yang beranggapan bahwa sekolah adalah sebuah londry yang bisa membersihkan semua pakaian kotor. Jadi tidak hanya sekolah saja yang berperan dalam pembentukan karakter anak, namun orang tua lah yang paling utama.
Kegiatan parenting ini selalu dilakukan setiap semester di SD Islam Al-Ishlah Bukittinggi. Seperti hari ini, Sabtu 27 Juli 2024 Kegiatan parenting sekaligus muhasabah disampaikan dengan sangat menarik dan menyentuh hati oleh Ustad Satria Asmal dari Specta, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan parenting. Apa saja pesan ustad untuk kita orang tua. Mari kita simak dengan baik 😊
Hal yang paling penting dalam mendidik anak adalah menanamkan pondasi yang kuat kepada anak-anak. Kita tidak bisa menuntut anak menjadi sholeh jika orang tuanya tidak sholeh. Ucapan kita kepada anak apalagi seorang ibu, tidak ada hijabnya dari Allah, oleh karena itulah sampaikan saja kata-kata yang baik kepada anak-anak. Bukankah kita tahu bagaimana seorang ibu Imam Al Sudais, seorang Imam besar di Masjidil Haram dalam berkata-kata kepada anaknya. Ketika Sudais kecil berbuat nakal, kata-kata yang keluar walaupun dalam keadaan marah adalah. "Pergi lah ke sana Imam Masjidil Haram!" Ternyata setelah puluhan tahun kemudian kata-kata ibunya tersebut menjadi kenyataan.
Dalam keadaan marah saja, kata-kata seorang ibu diijabah oleh Allah, apalah lagi dalam keadaan berdoa. Jadi hendaknyalah kita sebagai orang tua harus 'Kaulan Syadida' ucapkanlah kata-kata yang baik. Karena kalau menurut hukum Low Atraction atau hukum tarik menarik. Bahwa apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi. Makanya pikirkanlah dan katakanlah sesuatu yang baik-baik saja kepada anak kita. Kata-kata akan menjadi role atau cara anak dalam hidup pembentukan karakter pada anak ada beberapa cara, diantaranya adalah...
1. Melalui fikiran, apa yang dilihat anak, didengar dan apa yang dialami itulah produk pikiran.
2. Perilaku, apa yang dilakukan, dipikirkan itulah kebiasaan yang akan menjadi karakter. Anak yang aktif karena mereka tidak ada saluran untuk beraktifitas.
Ibu Imam Al-Syudais, selalu mengucapka kata yang baik kepada anaknya, walalupundalam keadaan marah sekalipun. "Wahai Imama Al-Syudais, imamnya Masjidil Haram...." begitulah beliau slelau berucap, wallaupun dalam keadaan memerahi anknya. Selain kata-kata yang baik didengar oleh Allah, maksiat yang dilakukan oleh seorang ibu pun akan berdampak ekpada anaknya. selain itu makannan yang diberikan juga membawa dampak dalam karakter si anak. Makanan yang diberikan itu hendaknyalah tidak hanya halal tapi juga Thoyib hala cara mendaptaknnya.
Ketika mendidika anak ada cara yang tidak baik maka akan berpengaruh pada karakter si anak. Ibu adalah pendidik pertama bagi anak-anak kita. contohnya saja nabi Musa diasuh oleh Ibu yang baik maka anaknya mejadi baik. Nabi Isa jga diasuh oleh Maryam wanita yang baik, maka anaknya juga menajdi baik. Namun akan berlaku sebaliknya, jika ibunya jahat dan tidak baik, maka anaknya juga tidak akan baik. Sebut saja anak nabi Nuh, walalpun ayahnya seorang nabi skelaipun namun karena ibunya tidak baik, mak anaknya juga tidak baik. Sangat banyak pengaruh seorang ibu kepada nak-anaknya, makanya ketika hamil seorang ibu dianjurkan untuk banyak berzikir dan betkata yang baik-baik saja. Karena hormon endrofin atau horon kebahagiaan akan menjadikan anak tumbuh dan berkembang juga dnegan baik. Ganti kebiasaan mendnegarkan musik dnegan zikir dan mendengarkan alquran, walalupun hanya dnegan audio di HP ataupun radio.
namun demikina siapa yang paling bertanggun jwab terhadap anak? Kita semua pasti bisa menjawabnya🙂🙏
Tidak ada komentar