Breaking News

TUO BALUN, MUDO TALAMPAU REUNI PERAK ANGKATAN 2000 SMA 3 BUKITTINGGI

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak

Simfoni Nostalgia di Gerbang SMA 3






        Dua puluh lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Seperempat abad telah berlalu sejak gerbang SMA 3 menjadi saksi bisu langkah kaki para remaja untuk merajut mimpi. Setelah 25 tahun berpisah, rasa rindu akan kenangan masa lalu itu kembali menyeruak. Bertepatan pada hari Jumat, 4 April 2025 masih dalam moment lebaran Idul Fitri langkah kaki di tahun 2000 lalu serentak berjalan menuju Sekolah Alam Kota Bukittinggi untuk kembali menjalin tali silaturahmi. Sebuah flayer undangan di grup WA mampu menghentikan sejenak kesibukan masing-masing, heboh saling sapa dan mengingat kenangan lama di dalam grup. Grup WA yang beranggotakan lebih dari 150-an orang dari 170-an lulusan pada angkatan 2000 lalu, serentak saling sapa, dan bertukar cerita sampai pada akhirnya bersepakat akan berjumpa. Pada akhirnya reuni perak, perayaan 25 tahun kelulusan, menjadi magnet yang menarik kembali para alumni, bak kerinduan yang membuncah setelah sekian lama terpisah.




    Jauh sebelum hari yang dinanti tiba, semangat kebersamaan telah membakar kalbu para alumni. Panitia kecil terbentuk dan mulai merancang sebuah acara yang berkesan dan bisa mengumpulkan semua alumni 00 ini.  Tangan-tangan yang dulu menggenggam pena dan buku kini bahu-membahu merancang sebuah persembahan yang tak terlupakan. Ide-ide cemerlang bermunculan, mewujudkan sebuah acara yang tak hanya merayakan kebersamaan, tetapi juga mengapresiasi para pahlawan pendidikan, yah, para guru yang dulu mengajar di tahun itu. Dana pun terkumpul, bukan sekadar angka, melainkan wujud cinta dan bakti para mantan siswa yang telah menuai ilmu dari benih yang ditanamkan dua dekade silam. Setiap rupiah yang disisihkan adalah sebentuk kerinduan yang menjelma nyata, sebuah dedikasi untuk menghadirkan kembali kehangatan masa sekolah. 



    Hari yang dinanti pun tiba, Jumat pagi yang cerah para alumni berdatangan, disambut oleh hamparan hijau sekolah alam yang merupakan rintisan salah satu alumni angkatan 2000 juga.  Suara kicauan burung menjadi latar yang sahdu bagi pertemuan yang telah lama dirindu. Di tengah suasana yang akrab dan penuh kekeluargaan, cerita-cerita masa lalu kembali mengalir, diselingi tawa riang dan tatapan mata yang penuh haru. Tidak ada lagi IPA, IPS, kelas unggul dan kelas biasa, anak nakal, anak hebat, semua menyatu menjadi satu,  Alumni 2000. Dalam pertemuan yang mengharu biru itu, sempat lupa dengan kehidupan yang sesungguhnya, semua saling berpelukan dan berjabat tangan hangat dan saling sapa dengan semua. 

    Dengan balutan baju putih yang bertuliskan TUO BALUN MUDO TALAMPAU di punggungnya dan dipadu padankan dengan rok atau celana abu semua alumni tampil layaknya anak SMA masa lalu. Baju kaus lengan panjang yang didesain khusus untuk alumni perak ini menjadi saksi bisu keharuan dan kebahagiaan para alumni yang larut dengan kenangan di bangku SMA. Semua seakan lupa dengan kehidupan nyata dimana kerja, berapa orang anak pun seolah lupa ditanya, karena kehangatan dan kenangan di bangku sekolah lah yang dibahas. Tanpa dikomando, tidak ada satu orang alumni pun yang membawa anak-anak mereka, seolah sudah ada janjian dengan pasangan masing-masing, kalau ini hari lajang ayah dan bunda dan tak ada yang bisa ikut serta haha.... 





    Kehadiran para guru, yang dulu telah membentuk karakter para alumni pun menjadi satu hal yang ditunggu. Mereka adalah sosok yang membersamai 25 tahun yang lalu, ada Pak Datuak Khairul Basri, Pak Taswar, Pak Mardison merekalah para wakil dan guru yang lumayan disegani, disenangi dan ditakuti oleh para siswa ketika itu. Hadir juga guru favorit di masa itu, ada Ibu Telfi guru biologi dan Ibu Syamsiwarni guru Bahasa Indonesia yang juga menjadi motivasi penulis menjadi guru yang sama di saat ini, juga dengan jurusan yang sama dengan Ibu Syam. Hadir juga Pak Haji guru matematika yang juga jadi favorit anak IPA, juga beberapa guru yang semuanya berjumlah 8 orang hadir di pagi itu. Para guru disambut dengan penghormatan yang tulus. Di Sekolah Alam ini, di tengah keindahan ciptaan Tuhan, para guru menerima apresiasi atas dedikasi mereka. Penghargaan yang diberikan menjadi simbol abadi dari rasa terima kasih para murid yang kini telah dewasa dan berkiprah di berbagai bidang. Momen ini menjadi pengingat akan jasa-jasa mereka yang tak ternilai harganya.

        Jumat di hari yang fitri itu mampu mempertemukan kembali jalinan silaturhami yang dulu sempat terputus. Tanpa memandang status sosial semua menyatu dalam berbagai permainan dan aktivitas yang dirancang di tengah alam terbuka. Keakraban yang sempat terpisah oleh waktu kembali terjalin, seolah tak pernah ada jarak di antara mereka. Sajian kudapan, kopi, nasi bungkus daun, buah, dan kerupuk kuah pun menambah cita rasa kebersamaan. Di Jumat berkah ini, puluhan hati kembali bertaut, saling sapa dalam obrolan manja mengenang masa SMA. Di bawah langit Bukittinggi yang membentang luas, kenangan demi kenangan terurai, menciptakan mozaik indah dari masa lalu yang bersemi kembali.

    Reuni Perak SMA 3 Angkatan 2000 di Sekolah Alam Bukittinggi adalah sebuah perayaan yang menyentuh jiwa. Dalam hati masing-masing berjanji akan selalu bertemu di suatu waktu dan merajut kembali kenangan masa lalu. Di tengah harmoni alam dan kehangatan persahabatan, tali silaturahmi kembali diikat erat. Semoga pertemuan ini menjadi langkah awal untuk kembali menjadi satu dalam dekapan erat antar sesama siswa yang dulu pernah berjuang dan saling menopang di masa kini. Sebuah perayaan perak yang tak hanya dikenang, namun juga menginspirasi dan menguatkan ikatan hati para alumni untuk selamanya. Semoga ikatan ini akan selalu terajut dalam cerita indah masa kini dan bisa menjadi sahabat  dan teman sesurga di kahirat kelak. Insyaallah. 

 

Tidak ada komentar